NaufaldiRafif Satriya. Frontend Developer (2017-saat ini) Penulis punya 1 rb jawaban dan 2,7 jt tayangan jawaban 3 thn. Ada beberapa cara untuk mempersiapkan diri menuju Revolusi Industri 4.0 salah satunya. Berpikiran terbuka dan berwawasan luas. Bahwa pengetahuan terus berkembang dan ilmu pengetahuan itu sangatlah luas. surat an najm ayat 39 42 latin dan artinya. Era revolusi industri yang ditandai dengan segala sesatu banyak diakses dalam bentuk digital, ternyata membawa angina segar bagi para pengusaha kreatif untuk menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah ada. Atau jika pun ada, maka ada kreativitas baru yang membuat produk sejenis bisa mendapatkan nilai lebih di hati konsumen. Artikel singkat ini hanya sekedar share sedikit informasi yang kami dapatkan setelah mengamati bagaimana trend bisnis saat ini, yang banyak orang bilang pada era revolusi industri Banyak pelaku usaha baru yang muncul, ditambah dengan banyaknya mereka yang awalnya hanya memakai kanal konvensional untuk marketingnya, kini sudah mulai merambah ke kanal digital. Sebuah kondisi yang sangat menggembirakan, terlebih saat di seluruh dunia hal ini sudah sangat familiar untuk dilakukan. Artikel ini juga sekaligus mencoba untuk menjawab beberapa pertanyaan yang kadang diajukan oleh mereka yang baru akan mendirikan usaha online, dimana modal yang dimilki sangat terbatas. Di beberapa kesempatan dan acara bisnis, sering disampaikan oleh narasumber bahwa untuk memaksimalkan potensi yang ada dengan modal yang terbatas, salahsatu caranya adalah dengan kreativitas yang dimiliki. Bagaimana contohnya? Banyak contoh. Misalnya untuk bisnis minuman, banyak yang berusaha mengemas minuman yang dulunya umum dibuat di rumah-rumah dengan kemasan yang menarik, sehingga harga penjualannya lumayan tinggi. Sebagai contoh wedang jahe, yang biasanya dibuat dengan bahan dasar jahe dan gula, biasanya jika dijual di warung-warung sekitar rumah kita, mungkin harganya hanya berkisar 2000 an per gelasnya. Tapi coba bandingkan jika sudah dikemas sedemikian rupa, baik yang sudah siap dinikmasti atau yang siap sedu, harganya bisa nanik 5 – 10 kali lipat. Bagaimana dengan pembuatan kemasan dan desainnya? Ada banyak jasa desain branding yang bertebaran di dunia maya saat ini. Berbanding lurus dengan itu, ada banyak percetakan yang bisa menerima cetakan dengan jumlah minimal, menyesuaikan budget kita. Jadi intinya adalah tidak ada alasan untuk tidak bisa membuat usaha saat ini. Semua hanya butuh kemauan kita dalam berusaha dan menjalin sinergi dengan pelaku usaha lainnya. Mengapa Produk Kreatif dianggap penting dalam Era Revolusi Industri Jawabannya sangat mudah. Karena dengan banyaknya produk kreatif yang dibuat, maka banyak juga yang mendapatkan manfaat dari perkembangan bisnis ini. Sebagai contoh pembuatan wedang jahe kemasan tadi, setidaknya sudah membantu income para desainer, percetakan dan penjualan bahan cetak. Bayangkan dari 1 produk kreatif yang bisa dilakukan dalam skala kecil, ada 3 rekanan bisnis yang terbantu. Bayangkan jika ada banyak usaha dengan produksi produk kreatif yang rutin memproduksi kemasan, pamplet, brosur, kartu nama, booth portable, gerobak container, dll. Jadi jangan pernah meremehkan kreativitas yang ada dalam diri Anda. Jika ada punya ide, syukuri, karena tidak semua orang memilikinya. Tapi gak hanya cukup hanya dengan bersyukur, tapi Anda harus juga bisa mewujudkan ide tersebut supaya bisa memberi manfaat bagi diri Anda dan banyak orang. Bagaimana dengan marketingnya? Ini adalah pertanyaan yang agak aneh di era revolusi industri seperti sekarang ini. Karena Anda bisa melakukannya dengan menggunakan akun engsocial media Anda. Jalankan dulu seadanya, jika menampakkan hasil, Anda bisa belajar tentang internet marketing. Atau jika memang tidak ada waktu dan kemampuan, Anda bisa membayar jasa advertising yang saat ini semakin banyak dengan harga yang bersaing. Sudah siapkah Anda ? Siap tidak siap Anda harus menghadapi kenyataan ini. Ya, kita bisa menjadi manusia yang sangat kreatif atau tidak sama sekali. Pilihan kini ada di tangan Anda ! Dapatkan artikel tentang ekonomi digital di kategori yang sama di blog ini. Anda bisa mendapatkan berbagai pembahasan tehnik tentang digital marketing di blog kami lainnya, disini Postingan Sejenis HADIRNYA industri kini menimbulkan harapan baru dalam percepatan kemajuan ekonomi sekaligus tantangan dalam penciptaan kesempatan kerja. Adapun Industri lahir setelah didahului tiga generasi sebelumnya, yaitu generasi pertama mesin uap, generasi kedua elektrifikasi, dan generasi ketiga komputer. Generasi keempat atau industri ialah sistem siber fisik cyber physical system, dengan digitasi dan interkoneksi produk, rantai nilai value chains dan model bisnis. Industri juga mencakup riset, jejaring pelaku industri, dan standardisasi European Commission, Germany; Industrie 2017. Dengan digitasi interkoneksi produk, mata rantai perdagangan dapat diperpendek sehingga mempercepat mobilitas arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pada tahap lanjut, hal itu akan menurunkan biaya operasional sehingga berpotensi meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatan produsen serta efisiensi konsumen. Namun, kehadiran industri bukan tanpa kelemahan. Berdasarkan analisis SWOT dari Digital Transformation Monitor’, faktor kelemahan industri ialah potensi berkurangnya tenaga kerja pada level bawah, yang umumnya berpendidikan rendah. Penerapan industri memang memerlukan prasyarat SDM berkualitas. Bahkan, kesempatan kerja berpendidikan rendah di sektor industri secara keseluruhan diperkirakan akan kian terbatas mengingat percepatan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen pada gilirannya memacu kegiatan industri mengaplikasikan teknologi maju. Menurut John Newbigin dalam laman British Council, Selasa, 19/2 menyebutkan bahwa dalam 20 tahun ke depan sebanyak 47% pekerjaan di Amerika Serikat AS dan 35% di Inggris UK akan digantikan oleh mesin. Daya tahan industri kreatif Namun, ancaman kehadiran industri terhadap pengurangan tenaga kerja tidak berlaku pada seluruh kegiatan industri. Adapun salah satu kegiatan industri yang tidak terlalu berdampak pengurangan tenaga kerja ialah industri kreatif sebab industri kreatif berbasis kreativitas, seni, budaya, dan inovasi, yang menurut UNCTAD dikelompokkan atas empat grup, yaitu seni, warisan, media, dan kreativitas fungsional. Lebih jauh, studi Nesta 2015 tentang Robot versus Kreativitas’ menyebutkan bahwa pekerjaan di sektor kreatif dapat bertahan dari ancaman otomatisasi sekitar 86% di AS dan 87% di UK. Bahkan, keberadaan sektor kreatif jika dikembangkan secara serius menurut Nesta dapat menjadi motor penggerak ekonomi pada abad ke-21. Hal sama juga berpotensi terjadi di Indonesia seperti dilansir Global Business Guide. Keberadaan Badan Ekonomi Kreatif Bekraf sebagai badan pengelola industri kreatif di Tanah Air, memberikan kontribusi sebesar Rp990,4 triliun atau 7,44% terhadap produk domestik bruto PDB. Namun, untuk meningkatkan kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian dan kesempatan kerja ke depan, pemerintah perlu segera mengatasi sejumlah kendala. Berdasarkan data dari kerja sama BPS dan Bekraf pada 2017 ditemukan kendala, antara lain 92,37% kegiatan industri kreatif dijalankan dengan modal sendiri self funded, 88,95% tidak memiliki hak intelektual properti. Selain itu, pemasaran produk industri kreatif masih terkonsentrasi pada pasar lokal yang besarannya mencakup 97,36%. Mengatasi kendala Maka dari itu, untuk pengembangan industri kreatif di Tanah Air diperlukan perhatian pemerintah untuk mengatasi aneka kendala yang kini dihadapi. Selain bantuan permodalan usaha, hal lain yang paling penting dilakukan ialah pelatihan keterampilan dalam pengelolaan usaha dan pemasaran. Produk industri kreatif perlu dipasarkan secara luas sehingga diperlukan pengetahuan pemasaran bagi pelaku industri kreatif. Ke depan, pengembangan produk industri kreatif perlu diperluas dan berorientasi ekspor. Kita perlu merebut potensi pasar ekspor produk industri keratif pada tataran global yang besarnya amat menggiurkan. Berdasarkan perkiraan UNESCO 2018, nilai ekspor global produk barang dan jasa industri kreatif mencapai US$250 miliar per tahun atau 10% dari PDB, dan penciptaan kesempatan kerja mencapai 30 juta orang. Maka dari itu, sejalan dengan rencana pemerintah untuk fokus ke pembangunan sumber daya manusia SDM pada 2019, amat diharapkan hal itu juga mencakup SDM untuk pengembangan industri kreatif. Namun, pembangunan SDM pada industri kreatif dalam konteks ini agak berbeda dengan pembangunan SDM untuk kegiatan lainnya. Secara umum, pembangunan SDM yang kini gencar dilakukan pemerintah melalui pendidikan vokasi ialah untuk meningkatkan keterampilan teknis sesuai dengan kebutuhan pasar kerja link and match. Namun, untuk pembangunan SDM pada industri kreatif, aspek yang amat dibutuhkan ialah bukan pada aspek peningkatan keterampilan teknis, melainkan pada peningkatan kemampuan pengelolaan usaha dan pemasaran produk agar dapat lebih optimal pada kegiatan ekonomi kreatif dan membuka peluang berusaha mandiri. Secara faktual, hal itu sekaligus menegaskan bahwa pembangunan SDM pada 2019 tidak harus selalu dikaitkan dengan orientasi bekerja di sektor formal. Pembangunan SDM juga perlu diarahkan pada penciptaan kegiatan usaha secara mandiri, terutama di industri kreatif. Selain jenis keterampilan yang cukup spesifik dalam pembangunan SDM, penentuan target pembangunan SDM dalam industri kreatif juga perlu dilakukan secara eksklusif. Dalam konteks ini, barangkali target utama pembangunan SDM untuk industri kreatif ialah para pelaku usaha dan pekerja industri kreatif, dan peminat untuk melakukan kegiatan usaha di industri kreatif, khususnya penganggur milenial. Sangat diharapkan, upaya pengembangan industri kreatif dapat segera terwujud untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan kesejahteraan. Meski tenaga kerja industri kreatif dapat bertahan di era industri peningkatan SDM dalam pengelolaan usaha dan pemasaran perlu ditingkatkan agar optimal meningkatkan nilai tambah value added dalam kegiatan ekonomi kreatif.

jelaskan pentingnya keberadaan produk kreatif pada era revolusi industri 4.0